Tugu Pembantaian Masyarakat Loa Kuku Akan Dijadikan Sebagai Objek Wisata Baru

Foto : Kades Loh Sumber, Sukirno (Iatimewa)

Infonesia.net, Kutai Kartanegara – Desa Loh Sumber, Kecamatan Loa Kuku, merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Kutai Kartanegata (Kukar) yang menjadi saksi kelamnya masa penjajahan.

Kepala Desa (Kades) Loh Sumber, Sukirno menyampaikan, bahwa terdapat beberapa tempat yang sarat sejarah disana, salah satunya adalah sebuah tugu dan lubang yang menjadi saksi bisu peristiwa pembantaian masyarakat Loa Kuku.

Melihat hal tersebut, Pemerintah Desa (Pemdes) Loh Sumber berniat untuk menjadikan lokasi tersebut sebagai objek wisata sejarah dan edukasi perjuangan.

BACA JUGA  Usulan Kenaikan Dana RT, DPMD Kukar Lakukan Kajian

Hal ini dilakukan sebagai tanda pengingat bagi generasi muda, bahwa seberapa besar perjuangan pendahulu bangsa ini untuk memperjungkan kemerdekaan.

“Dalam waktu dekat, kami berencana untuk mengembangkan potensi pariwisata dan sejarah di desa. Salah satunya yakni mempromosikan sejarah lubang dan tugu pembantaian masyarakat loa kulu,” kata Sukirno.

Selain itu, pihaknya juga berencana untuk kembali menghidupkan taman agrowisata milik desa yang sebelumnya sempat vakum untuk menjadi daya tarik tambahan bagi pengunjung yang datang ke obyek wisata sejarah.

BACA JUGA  Lindungi Perempuan dan Anak, DP3A Kukar Bentuk Tim Satgas

“Langkah tersebut diambil untuk meningkatkan jumlah kunjungan ke Desa Loh Sumber, sekaligus memfasilitasi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM),” terangnya kepada wartawan Selasa (4/6) kemarin.

Untuk membantu rencana ini, pihaknya akan berupaya untuk menghidupkan kembali Kelompok Sadar Wisata (Pikdarwis) yang sempat fakum. Pemdes juga berencana akan menggandeng kelompok masyarakat setempat agar langkah besar ini mendapat dukungan penuh masyarakat.

BACA JUGA  Sejahterakan Pegawai, Pemkab Kukar Rencana Angkat THL Menjadi PPPK di Tahun 2024

“Tujuan kita mengembangkan wisata sejarah bukan untuk mengingatkan tragedi pada zaman perjuangan, namun untuk mengingat jasa-jasa para pahlawan. Selain itu tujuan lain agar sejarah desa diketahui masyarakat luas,” pungkasnya. (BAP/Adv/Diskominfo/Kukar)

Bagikan:

Berita Terkait