Borneo Muda Dorong RDP Megaproyek SNB AoI ke Komisi VII RI

Infonesia.net, Balikpapan – PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) telah menggelar rapat terbatas dengan Borneo Muda yang dilaksanakan di Decafe Resto, Pastry & Bakery Balikpapan, pada Selasa (3/9/2024).

Pertemuan tersebut dilakukan untuk membahas tindaklanjut dari Proyek Sisi Nubi Area of Interest (SNB AOI) yang telah dibawa ke luar Kalimantan Timur (Kaltim).

Adapun yang hadir dalam rapat tersebut diantaranya Manager Project PHM Faisal A, Head of Communication Relations dan CID PHM, Frans Alexander A. Hukom, perwakilan SKK Migas, dan pihak Borneo Muda.

Dalam rapat tersebut Ketua Borneo Muda, Harianto Minda menyampaikan, pihak PHM mengaku proyek SNB AOI ini sangatlah besar, sehingga tidak dapat dilakukan di Kalimantan Timur (Kaltim). Sebab, ada sebanyak 6 platform Kaki sampai 90 meter dan harus sesuai dengan luasan lapangan yang dibutuhkan.

BACA JUGA  Tunjukan Kepedulian Terhadap ASN, Pemkab Kukar Bagikan Paket Ramadan

“Penjelasan PHM, bahwa project ini membutuhkan kaki Platform yang sangat panjang sehingga membutuhkan kapal yang besar. Dan di Handil itu tidak memadai,” kata Harianto Minda.

Bahkan, pengakuan dari pihak PHM dalam proyek tersebut telah melibatkan kurang lebih sekitar 200 pekerja dari Handil yang dibawa ke Riau.

Saat di tanya, mengapa proyek tersebut dibawa keluar, pihaknya mengaku karena di Kaltim tidak dapat memenuhi spesifikasi dan adanya faktor Ekonomis serta waktu yang tidak memadai sehingga project tersebut tidak dapat digelar di Kaltim.

BACA JUGA  Edi Optimis Menara Mahkota Tuah Himba Jadi Ikon Baru

Di samping itu, Harianto Minda juga menjelaskan bahwa dibawanya proyek tersebut keluar Kaltim bukan pihak PHM yang menetapkan, melainkan dari pemenang tander.

“PHM mengaku hanya menentukan Spesifikasi. Dan proyek ini mau dibawa kemana akan dikembalikan kepada pemenang tander,” bebernya.

Pemuda yang akrab di sapa Jevo itu menilai, bahwa adanya kejanggalan dalam proyek SNB AOI tersebut. Karena, Megaproyek SNB AOI tidak adanya transparansi informasi dan melibatkan Pemerintah Daerah (Pemda) setempat.

“Jangan sampai proyek ini dibawa keluar hanya mengejar keuntungan semata. Kami hanya ingin masyarakat lokal dilibatkan dalam proyek tersebut. Sehingga hal ini dapat meningkatkan SDM setempat.,” tegasnya.

BACA JUGA  GEMA Idaman: Mencetak Generasi Qurani untuk Kukar yang Berakhlak Mulia dan Berbudaya

Dirinya berharap, kedepannya akan ada project Migas yang dikerjakan di Kaltim dan melibatkan partisipasi masyarakt lokal. Karena ia menilai, Kaltim tidak ada gunanya dalam project besar terkecuali untuk di eksploitasi.

Pasalnya, apabila megaproyek ini dilakukan di Kaltim, tentunya akan sangat berdampak pada perekonomian masyarakat lokal. Sebab, kegiatan ini membutuhkan sekitar tujuh juta jam kerja dengan melibatkan kurang lebih sekitar 2000 tenaga kerja.

Dalam pertemuan tersebut sempat bersitegang, dan tidak adanya titik terang sehingga Ketua Borneo Muda akan pastikan mengawal Megaproyek SNB AOI ini ke RDP DPRD Provinsi Kaltim hingga ke Komisi VII RI.(*)

Bagikan:

Berita Terkait