Infonesia.net, Kutai Kartanegara – Susut Arsip Statis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutai Kartanegara (Kukar) diberikan kepada Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diarpus) Kukar, pada Selasa (2/4/2024) lalu.
Sekretaris BPBD Kukar, Edy Mardian, atas nama Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Setianto Aji Nugroho, yang menyerahkan arsip statis tahun 2018 ke bawah kepada Diarpus Kukar.
Dengan didampingi oleh Kasubbag Umum, Ketatalaksanaan dan Kepegawaian Vera Wahyu Aswardi, serta Tim Arsiparis BPBD, menyerahkan arsip-arsip tersebut karena telah habis masa retensinya, atau tidak lagi digunakan untuk keperluan operasional BPBD. Arsip-arsip ini memiliki nilai guna kesejarahan dan akan disimpan di Diarpus Kukar.
Penyerahan ini merupakan wujud komitmen BPBD Kukar dalam menjaga dan melestarikan sejarah penanggulangan bencana di Kukar.
Arsip statis yang diserahkan memuat informasi penting tentang berbagai bencana yang pernah terjadi di Kukar, seperti banjir, tanah longsor, dan kebakaran hutan. Arsip ini juga mendokumentasikan upaya penanggulangan bencana yang dilakukan oleh BPBD Kukar, termasuk strategi, operasi, dan hasil yang dicapai.
“Penyerahan arsip statis ini merupakan amanah Undang-undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan,” jelas Edy. “Arsip ini bukan hanya bukti pertanggungjawaban nasional dalam penanggulangan bencana, tetapi juga sejarah yang dapat dipelajari,” imbuhnya.
Kedatangan BPBD Kukar diterima dengan baik oleh Kepala Diarpus Kukar, Aji Lina Rodiah, dengan Kabid P2A Varia serta Arsiparis Ahli Muda Mahmudah.
Aji Lina mengungkapkan rasa bangganya atas langkah maju yang diambil BPBD Kukar dalam hal tata kelola arsip. Ia menilai tindakan ini merupakan contoh positif bagi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lain di Kabupaten Kukar.
“Saya sangat mengapresiasi langkah BPBD Kukar ini. Ini merupakan sebuah kemajuan dari OPD dalam meningkatkan kredibilitas dalam hal tata kelola arsip,” kata Aji Lina.
Dirinya pun berharap agar langkah BPBD Kukar ini dapat menjadi inspirasi bagi OPD lain untuk meningkatkan tata kelola arsip di lingkungan kerjanya. Hal ini penting untuk mewujudkan tertib administrasi dan memudahkan penemuan informasi yang dibutuhkan. (HF/Adv/Diskominfo/Kukar)
