Infonesia.net, Kutai Kartanegara – Petani di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) bersiap untuk menyambut era baru dalam pengeringan padi di Tahun 2025 mendatang, Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kukar akan menghadirkan solusi inovatif untuk membantu petani meningkatkan kualitas hasil panen mereka.
Dana senilai Rp30 miliar akan dialokasikan untuk mendatangkan teknologi canggih Lantai Jemur dengan sistem sinar Ultra Violet (UV).
Teknologi ini menawarkan banyak keuntungan bagi para petani, di antaranya adalah Pengeringan padi yang lebih cepat dan merata, sehingga kualitas panen terjaga dan terhindar dari kerusakan akibat cuaca. Penggunaan lahan yang lebih efisien, karena tidak memerlukan area penjemuran yang luas seperti cara tradisional. Peningkatan hasil panen dan meminimalisir kerugian akibat proses pengeringan yang tidak optimal. Peningkatan nilai jual padi karena kualitasnya yang lebih baik.
Sekretaris Disketapang Kukar, Ananias, menjelaskan bahwa selama ini, salah satu kendala utama dalam sektor pertanian adalah keterbatasan lahan penjemuran padi. Petani terpaksa menjemur padi di tempat-tempat yang tidak ideal, seperti pinggir jalan, yang dapat menurunkan kualitas panen. Teknologi Lantai Jemur UV hadir sebagai solusi inovatif untuk mengatasi permasalahan ini.
“Saat ini petani masih punya masalah yaitu keterbatasan lahan penjemuran, akibatnya petani ya jemur di pinggir jalan yang menyebabkan hasil panen kurang baik kualitasnya,” jelasnya.
Sejalan dengan visi Bupati Edi Damansyah untuk meningkatkan kesejahteraan petani, Disketapang Kukar mengambil langkah maju dengan memberikan bantuan kepada para petani. Bantuan ini diwujudkan dalam bentuk penyediaan lantai jemur modern dan mesin panen yang canggih.
Ananias, menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hasil panen dan pendapatan petani. Lantai jemur permanen dengan sistem sinar UV akan dibangun untuk mengatasi kendala cuaca yang tidak menentu, yang sering kali menghambat proses pengeringan padi. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas padi dan mengurangi risiko kerusakan akibat cuaca buruk.
Sebelumnya, banyak petani di Kukar masih menggunakan metode pengeringan konvensional, yaitu dengan menggunakan sinar matahari secara langsung. Metode ini memiliki beberapa kelemahan, seperti Proses pengeringan tergantung pada cuaca. Padi berisiko rusak akibat hujan atau cuaca buruk, Kualitas padi tidak optimal.
Sistem lantai jemur UV ini telah diterapkan di beberapa kecamatan di Kukar, seperti Loa Kulu, Tenggarong, dan Tenggarong Seberang. Selain itu, Disketapang juga menyediakan lantai jemur portable yang dapat digunakan saat diperlukan.
Bantuan lain yang diberikan kepada para petani adalah mesin panen. Diharapkan dengan bantuan ini, petani dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi panen mereka.
Serta tingginya antusiasme para petani terhadap bantuan lantai jemur dan mesin panen mendorong Disketapang untuk melakukan pendataan dengan teliti. Hal ini dilakukan untuk memastikan bantuan tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan.
“Usulan petani untuk dilakukan pendataan lagi, tapi kami sudah perkirakan Lantai Jemur itu punya kapasitas 2 hektare yang bisa menampung hasil panen 2 petani,” tandasnya. (HF/Adv/Diskominfo/Kukar)