, ,

Petani Desa Bangun Rejo, Inginkan Pemuda Bantu Sektor Pertanian

Foto: Bupati Kukar Edi Damansyah bersama Petani Kukar. (istimewa)

Infonesia.net, Kutai Kartanegara – Kurangnya minat generasi muda dalam menggeluti profesi sebagai petani, dirasakan Desa Bangun Rejo, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).

Hal ini diungkapkan oleh Ketua Kelompok Tani Desa Bangun Rejo, Salimin, yang prihatin dengan minimnya partisipasi pemuda pada sektor pertanian.

Salimin menuturkan bahwa mayoritas petani di desanya saat ini berasal dari kalangan lansia. Sementara itu, upaya untuk meningkatkan hasil pertanian terus dilakukan. Namun, kurangnya regenerasi petani dikhawatirkan akan menghambat kemajuan sektor pertanian di Desa Bangun Rejo.

BACA JUGA  Hadiah Umrah Diberikan Bupati Kukar dalam Kegiatan Pengajian dan Buka Puasa Bersama

“Petani di sini (Desa Bangun Rejo) kebanyakan orang yang sudah berumur. Jarang sekali anak muda yang mau bertani,” ungkap Salimin kepada wartawan.

Lebih lanjut, Ia meminta kepada Pemerintah Daerah dapat memberikan perhatian dan bantuan untuk meningkatkan minat generasi muda terhadap sektor pertanian.

Situasi ini semakin diperparah dengan bertambahnya usia para petani, sehingga mereka mengalami kesulitan dalam mengelola lahan pertanian yang luas.

BACA JUGA  Anggaran Perjadin Akan Segera di Evaluasi Oleh Bupati Kukar

“Kebanyakan petani di sini sudah tua, dan mengurus lahan seluas ini membutuhkan banyak waktu dan tenaga,” ujarnya.

Tentunya hal ini berakibat pada produktivitas pertanian di Desa Bangun Rejo terhambat. Para petani pun mulai mencari solusi alternatif untuk meningkatkan hasil panen. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mencari bantuan alat tanam padi kepada Bupati Kutai Kartanegara, Edi Damansyah.

Alat tanam padi yang diinginkan oleh para petani Bangun Rejo ini dibanderol dengan harga sekitar Rp3-5 juta. Tak sampai disitu, para petani pun berinisiatif untuk iuran secara mandiri guna membeli alat tersebut jika bantuan dari pemerintah belum mereka terima.

BACA JUGA  Pemkab Kukar Berkomitmen Memajukan Reforma Agraria Daerah

Ia menuturkan bahwa alat tersebut memang sederhana dan mudah digunakan secara manual. Namun, petani dapat dimudahkan dengan alat ini, karena dua orang petani dapat menyelesaikan pengolahan lahan seluas 1 hektare dalam sehari.

“Alat ini bisa membantu meringankan pekerjaan petani dan meningkatkan produktifitas pertanian,” tandasnya. (HF/Adv/Diskominfo/Kukar)

Bagikan:

Berita Terkait