Infonesia.net – Pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) di Ibu Kota Nusantara (IKN) dipercepat setelah Kaltim ditunjuk sebagai IKN pada Agustus 2019 lalu. Mega proyek ini diprediksi membutuhkan pasokan energi yang besar. Di sisi lain, proses pembangunannya juga diproyeksikan berimbas pada lingkungan dan masyarakat sekitar IKN, khususnya di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
Melihat hal tersebut, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Yayasan Kurawal menggelar pelatihan kepada warga dan jurnalis di Samarinda pada 1-3 September 2023. Tujuannya, untuk mengawal pendirian PSN di IKN dan daerah lainnya yang terhubung dengan mega proyek tersebut.
Pelatihan jurnalis berfokus pada tahapan membuat liputan mendalam atau indepth reporting. Sementara pelatihan jurnalisme warga bertujuan memahirkan warga setempat yang terkena dampak untuk menyuarakan masalah yang terjadi demi kepentingan publik.
Ketua AJI Kota Samarinda, Nofiyatul Chalimah berharap, melalui kegiatan ini, jurnalis di Benua Etam dan warga bisa bersinergi.
“Awalnya bisa saling mengenal dulu. Kemudian saling mendukung untuk melakukan kerja jurnalistik. Khususnya untuk mengusung isu-isu proyek strategis nasional dan juga pada isu energi,” kata perempuan yang karib disapa Nofi itu, dalam siaran resminya, Senin, 4 September 2023.
Peserta pelatihan berjumlah 30 orang. Rinciannya, 15 jurnalis (media cetak hingga daring) yang berasal dari Bontang, Samarinda, dan Balikpapan. Sementara 15 peserta jurnalisme warga, sebagian besar merupakan warga yang berdomisili di Sepaku.
Selama tiga hari pelatihan, peserta mendapatkan materi dari orang-orang berkompeten di bidangnya masing-masing. Mereka adalah Bayu Wardana dan Nani Afrida (Independen.id). Serta Agung Sedayu dan Aisha Shaidra (Tempo Witness).
Menurut Pelatih Jurnalisme Warga, Aisha Shaidra, peserta dapat memahami materi dengan cepat. Dia menginginkan, lewat pelatihan ini, warga dapat mengadvokasi diri mereka sendiri ketika muncul persoalan di wilayah IKN.
“Tempo Witness mengajarkan memahami permasalahan mereka di lingkungan IKN. Bukan hanya dampak masyarakat, tapi juga dampak-dampak lingkungan,” terangnya.
Sementara itu, Pelatih Liputan Mendalam, Nani Afrida menjelaskan, pelatihan di Kaltim ini penting untuk meningkatkan kapasitas jurnalis dalam melakukan pemberitaan yang mendalam berdasarkan data dan fakta di lapangan.
Ia mengatakan, capaian pelatihan ini diukur dengan menghasilkan laporan mendalam tentang PSN di kawasan IKN. Materi yang disuguhkan pihaknya juga terhubung dengan substansi yang diberikan dalam jurnalisme warga.
“Harapannya jurnalis dan warga bisa berkolaborasi. Saling bertukar informasi tentang situasi di lapangan. Jadi nggak ada kotak-kotak-an lagi,” paparnya.
Baik Nani dan Aisha sepakat, kalau antusiasme warga dan jurnalis peserta pelatihan di Kaltim sangat besar. Terutama untuk memahami isu dari dampak pembangunan PSN di IKN.
Pelatihan ini merupakan langkah awal untuk mewujudkan kerja sama yang efektif antara jurnalis dan warga dalam mengawal pembangunan PSN di IKN. Dengan kerja sama yang baik, diharapkan dapat menghasilkan pemberitaan yang lebih mendalam dan berimbang, serta mampu mengadvokasi kepentingan masyarakat.