Infonesia.net, Kutai Kartanegara – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara kembali menyelenggarakan Gerakan Etam Mengaji Al-Qur’an (GEMA) Idaman dalam rangka memeriahkan semangat bulan Ramadan.
Ini menjadi tahun ketiga diadakannya kegiatan tersebut. GEMA Idaman berlangsung di Kawasan Budaya Tenggarong, pada Senin (1/4/2024) lalu.
Masyarakat Kukar cukup semangat menyambut kegiatan ini, terlihat dari dipenuhinya area halaman Kedaton Kutai Kartanegara Ing Martadipura sampai Museum Mulawarman.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar, Thauhid Afrilian Noor menuturkan bahwa pindahnya GEMA Idaman ke Kawasan Budaya Tenggarong bukan tanpa alasan.
“Sudah dua tahun GEMA Idaman selalu berlokasi di Taman Kota Raja, tahun ini kami ingin membungkusnya dengan suasan yang berbeda,” ungkap Thauhid. “Kawasan Budaya Tenggarong dipilih agar GEMA Idaman menjelma menjadi bagian dari budaya yang meresap dalam kehidupan masyarakat,” imbuhnya.
Pemkab Kukar memiliki visi untuk membangun generasi penerus yang berkarakter mulia, cerdas, dan berlandaskan budaya. Salah satu wujud nyata dari visi ini adalah program GEMA Idaman.
Lanjut, Thauhid menjelaskan bahwa Program ini, yang berfokus pada pembinaan pelajar, bertujuan untuk mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang berakhlak mulia, unggul, dan berbudaya. Seperti tahun sebelumnya, program ini juga melibatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan non-ASN
Pihaknya mendambakan budaya mengaji menjadi rutinitas di lingkungan sekolah. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya sekolah di Kukar yang telah menerapkan kebiasaan mengaji sebelum dimulainya pelajaran.
Selain itu, program GEMA Idaman juga diharapkan dapat menumbuhkan budaya mengaji di kalangan pegawai dan seluruh masyarakat Kutai Kartanegara. Thauhid, meyakini bahwa dengan membiasakan diri mengaji, manusia akan senantiasa mendapat lindungan dari Allah SWT dalam menjalani aktivitasnya.
Harapannya, program ini dapat menjadi budaya bagi masyarakat Kukar, bahwa mengaji bukan hanya untuk pelajar melainkan untuk seluruh umat Islam.
“Demi terciptanya masyarakat Kukar yang religius, mari jadikan mengaji budaya bagi semua Muslim, tak pandang usia,” tandasnya. (HF/Adv/Diskominfo/Kukar)